Sterling mungkin masih berumur belia namun ia sudah merasakan asam-manis hidup sebagai pesepakbola profesional.
Setahun setelah melakukan tur di Boston Amerika Serikat, Raheem Sterling mampu menembus tim utama tim besutan Brendan Rodgers musim lalu dan sepanjang musim 2012-13 ia berhasil mendapatkan nyaris semua impian dari pesepakbola.
Memenangi penampilan di timnas Inggris saat berhadapan dengan Swedia pada bulan November dan sebuah kontrak baru saat menjelang hari Natal akhir Desember lalu.
Pemain yang menjalani debut sebagai starter melawan Manchester City ini berbicara banyak mengenai hidup serta masa depannya serta cedera yang cukup parah yang menghampirinya akhir musim lalu.
"Naik dan turun adalah bagian dari permainan ini," sebut Sterling. "Semua pemain senior telah merasakan hal tersebut. Anda tidak mungkin mendapatkan karir semulus apa yang Anda kehendaki."
"Permulaan musim lalu sangat luar biasa bagi saya. Mendapatkan banyak kesempatan bermain di klub sepakbola sebesar ini di level tinggi, saya sangat berterima kasih pada Brendan untuk hal itu. Bermain untuk Inggris adalah bagian terbaik dalam hidup saya," ujar Sterling.
Rekan dekat Jordon Ibe ini menambahkan, "Ketika saya cedera apa yang saya pikirkan adalah kembali bermain lagi. Sangat menyenangkan dapat kembali bermain dan mendapatkan jam bermain di pertandingan uji coba. Saya ingin kembali tajam seperti yang saya tunjukan awal musim lalu. Itu semua yang saya pikirnya sepanjang pra musim."
"Saya tidak sempat berpikir saat itu, namun cedera membuat saya beristirahat dengan baik. Anda ingin bermain sebanyak mungkin namun secara baik mental dan fisik Anda membutuhkan istirahat. Saat itu ada beberapa hal yang menjadi pikiran saya, namun itu juga berarti saya siap mengarungi musim baru," lanjutnya.
"Sekarang terserah saya. Saya ingin membuktikan bahwa saya memang pantas mendapatkan hal-hal hebat tersebut, bahwa hal tersebut bukanlah kebetulan atau keterpaksaan. Saya punya banyak yang harus dibuktikan musim ini," sebut Sterling.
Sterling harus menepi pada bulan Maret, dan jalan untuk kembali meraih kondisi seperti semula tidaklah mudah. Ia harus dapat mengendalikan dirinya agar cederanya tidak kambuh atau malah semakin serius.
Untuk memastikan bahwa masalah yang sama tidak terulang, ia membuat sebuah program latihan yang menurutnya spesial.
Ia berkata, "Saya berlatih dengan tim U21. Saya mendapatkan cedera pada paha saya. Saya mendapatkan masalah di sana dan saya tidak begitu memikirkannya, tapi lalu ada pendarahan di dalamnya dan lama-lama mengental."
"Sekitar bulan Desembar rasa sakit itu mulai menjalar dan berakibat ke performa saya. Saya pikir menurunnya performa saya diakibatkan oleh cedera ini. Saya tidak lagi tajam seperti yang biasa saya lakukan. Saya seperti siput ketika mendapatkan bola," Sterling melanjutkan.
"Cedera membuat perkembangan melabat dan secara mental saya letih karena bertanding begitu banyak. Sebagai pemain muda, saya mengerti saya harus keluar dari tim senior di beberapa kesempatan. Saya telah bermain banyak sekali pada titik tersebut," jelasnya.
"Cedera itu kronis jadi untuk kembali lagi, saya harus terus memperdulikan kondisi saya sendiri. Saya harus berupaya seprofesional mungkin dan berhati-hati tapi semua itu telah berlalu dan saya merasa 100% siap," tegasnya.
Ia melanjutkan dengan pandangannya mengenai dukungan yang diterima Liverpool sepanjang tur yang telah selesai diadakan, dan sang manajer Brendan Rodgers terlihat sangat senang dengan apa yang telah ia kerjakan.
Ia berkata, "Tahun lalu saya pergi ke Amerika dan Kanada tapi saya tidak pernah melihat yang seperti ini. Para suporter saya sukar dipercaya. Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari klub yang begitu hebat."
"Bermain di hadapan 45.000 orang di Anfield luar biasa, jadi bermain di hadapan 80.000 suporter di Jakarata dan 95.000 di Melbourne adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan."
Cc: indonesia.liverpoolfc.com
Setahun setelah melakukan tur di Boston Amerika Serikat, Raheem Sterling mampu menembus tim utama tim besutan Brendan Rodgers musim lalu dan sepanjang musim 2012-13 ia berhasil mendapatkan nyaris semua impian dari pesepakbola.
Memenangi penampilan di timnas Inggris saat berhadapan dengan Swedia pada bulan November dan sebuah kontrak baru saat menjelang hari Natal akhir Desember lalu.
Pemain yang menjalani debut sebagai starter melawan Manchester City ini berbicara banyak mengenai hidup serta masa depannya serta cedera yang cukup parah yang menghampirinya akhir musim lalu.
"Naik dan turun adalah bagian dari permainan ini," sebut Sterling. "Semua pemain senior telah merasakan hal tersebut. Anda tidak mungkin mendapatkan karir semulus apa yang Anda kehendaki."
"Permulaan musim lalu sangat luar biasa bagi saya. Mendapatkan banyak kesempatan bermain di klub sepakbola sebesar ini di level tinggi, saya sangat berterima kasih pada Brendan untuk hal itu. Bermain untuk Inggris adalah bagian terbaik dalam hidup saya," ujar Sterling.
Rekan dekat Jordon Ibe ini menambahkan, "Ketika saya cedera apa yang saya pikirkan adalah kembali bermain lagi. Sangat menyenangkan dapat kembali bermain dan mendapatkan jam bermain di pertandingan uji coba. Saya ingin kembali tajam seperti yang saya tunjukan awal musim lalu. Itu semua yang saya pikirnya sepanjang pra musim."
"Saya tidak sempat berpikir saat itu, namun cedera membuat saya beristirahat dengan baik. Anda ingin bermain sebanyak mungkin namun secara baik mental dan fisik Anda membutuhkan istirahat. Saat itu ada beberapa hal yang menjadi pikiran saya, namun itu juga berarti saya siap mengarungi musim baru," lanjutnya.
"Sekarang terserah saya. Saya ingin membuktikan bahwa saya memang pantas mendapatkan hal-hal hebat tersebut, bahwa hal tersebut bukanlah kebetulan atau keterpaksaan. Saya punya banyak yang harus dibuktikan musim ini," sebut Sterling.
Sterling harus menepi pada bulan Maret, dan jalan untuk kembali meraih kondisi seperti semula tidaklah mudah. Ia harus dapat mengendalikan dirinya agar cederanya tidak kambuh atau malah semakin serius.
Untuk memastikan bahwa masalah yang sama tidak terulang, ia membuat sebuah program latihan yang menurutnya spesial.
Ia berkata, "Saya berlatih dengan tim U21. Saya mendapatkan cedera pada paha saya. Saya mendapatkan masalah di sana dan saya tidak begitu memikirkannya, tapi lalu ada pendarahan di dalamnya dan lama-lama mengental."
"Sekitar bulan Desembar rasa sakit itu mulai menjalar dan berakibat ke performa saya. Saya pikir menurunnya performa saya diakibatkan oleh cedera ini. Saya tidak lagi tajam seperti yang biasa saya lakukan. Saya seperti siput ketika mendapatkan bola," Sterling melanjutkan.
"Cedera membuat perkembangan melabat dan secara mental saya letih karena bertanding begitu banyak. Sebagai pemain muda, saya mengerti saya harus keluar dari tim senior di beberapa kesempatan. Saya telah bermain banyak sekali pada titik tersebut," jelasnya.
"Cedera itu kronis jadi untuk kembali lagi, saya harus terus memperdulikan kondisi saya sendiri. Saya harus berupaya seprofesional mungkin dan berhati-hati tapi semua itu telah berlalu dan saya merasa 100% siap," tegasnya.
Ia melanjutkan dengan pandangannya mengenai dukungan yang diterima Liverpool sepanjang tur yang telah selesai diadakan, dan sang manajer Brendan Rodgers terlihat sangat senang dengan apa yang telah ia kerjakan.
Ia berkata, "Tahun lalu saya pergi ke Amerika dan Kanada tapi saya tidak pernah melihat yang seperti ini. Para suporter saya sukar dipercaya. Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari klub yang begitu hebat."
"Bermain di hadapan 45.000 orang di Anfield luar biasa, jadi bermain di hadapan 80.000 suporter di Jakarata dan 95.000 di Melbourne adalah sebuah impian yang menjadi kenyataan."
Cc: indonesia.liverpoolfc.com
Tag :
Sport
0 Komentar untuk "Sterling menatap masa depan"