Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Kaum muslimin sepakat, darah haid statusnya najis. Dan sesuatu yang najis, bisa dibuang dimanapun dengan cara apapun, selama tidak mengganggu lingkungan.
Allah ta’ala menyebut darah haid sebagai kotoran,
Sementara itu, kami tidak menjumpai adanya dalil yang menjelaskan tata cara khusus membuang darah haid. Karena itu, tidak masalah ketika darah haid dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur atau cara lainnya, dengan syarat, tidak mengganggu lingkungan.
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah ditegaskan,
Membakar darah haid atau membuangnya di keranjang sampah, semuanya dibolehkan. Karena tidak dijumpai dalil yang melarang hal itu. Lebih dari itu, darah haid adalah kotoran, sebagaimana yang Allah tegaskan,
Yang namanya kotoran, dia bisa dibuang di tempat yang layak untuknya atau dihilangkan bekasnya dengan cara apapun, diantaranya dengan cara dibakar. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 77095)
Allahu a’lam
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina : Click Here)
Kaum muslimin sepakat, darah haid statusnya najis. Dan sesuatu yang najis, bisa dibuang dimanapun dengan cara apapun, selama tidak mengganggu lingkungan.
Allah ta’ala menyebut darah haid sebagai kotoran,
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu
adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri
dari wanita di waktu haidh.” (QS. Al-Baqarah: 222)Sementara itu, kami tidak menjumpai adanya dalil yang menjelaskan tata cara khusus membuang darah haid. Karena itu, tidak masalah ketika darah haid dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur atau cara lainnya, dengan syarat, tidak mengganggu lingkungan.
Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah ditegaskan,
فحرق دم الطمث ورميه في سلة النفايات أو في الصناديق
المعدة للقمامة ليس في أي شيء من ذلك من حرج، إذ لا يوجد دليل بالنهي
عنه،
ولأن دم الحيض أذى، كما قال تعالى: وَيَسْأَلونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ
هُوَ أَذىً {البقرة:222}. وشأن الأذى أن يوضع في مثل تلك الأماكن، أو يتلف
بأية وسيلة من وسائل الإتلاف التي منها حرقه. والله أعلم.
Membakar darah haid atau membuangnya di keranjang sampah, semuanya dibolehkan. Karena tidak dijumpai dalil yang melarang hal itu. Lebih dari itu, darah haid adalah kotoran, sebagaimana yang Allah tegaskan,
وَيَسْأَلونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذىً
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”Yang namanya kotoran, dia bisa dibuang di tempat yang layak untuknya atau dihilangkan bekasnya dengan cara apapun, diantaranya dengan cara dibakar. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 77095)
Allahu a’lam
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina : Click Here)
Tag :
Islam,
Tahukah anda?
0 Komentar untuk "Bolehkah Membakar Bekas Darah Haid?"