Senin, 29 Januari 2011, adalah hari pertama ulangan UAS di Indonesia High School. Banyak murid-murid yang sudah masuk ke kelasnya masing-masing. Ada yang sibuk belajar, ada yang lagi bikin contekan, ada yang lagi cengo nggak jelas, dan lainya.
=====><=====
Jam sudah menunjukan pukul 07.30, dan UAS pun di mulai. Tetapi ada seorang murid perempuan yang terlambat, ia berlari cepat menuju kelasnya. Tubuhnya sudah penuh dengan keringat, dan penampilanya saat ini............................acak-acakan. Baju yang sudah keluar, dasi yang longgar, tali sepatu yang hampir terlepas, salah satu kancing bajunya terlepas, dan pokoknya tampilan perempuan itu di pagi hari yang cerah dan indah ini sangat nggak banget disebut pelajar.
"Hah-hah-hah-hah.....Sekarang ulangan Matematika dan pengawasnya pak Broto lagi, gimana nih." gerutu gadis itu sambil berlari.
Pak Broto adalah guru Matematika di Indonesia High School, dan dia......guru paling 'Killer' di sekolah ini. Tidak segan-segan, kalau muridnya ada yang tidak mengerjakan PR, mereka disuruh pakai celana dalam bermotif bunga berwarna ngejreng diluar seragam sekolah mereka, dan disuruh berdiri di tengah lapangan upacara. Kebayang nggak tuh? Karena itu semua murid-muridnya sangat takut sama pak Broto. Apalagi bibirnya yang kalo pakai bahasa muji-muji sih, bibirnya sekseh, tapi kalau pakai bahasa ngejek, bibirnya itu memble.
=====><=====
"Kenapa kamu terlambat?" nah lo? Pak Broto mulai marah.
"Anu pak...." jawab seorang gadis gelagapan.
"Anu apa? Ngomong yang jelas!" bentak pak Broto.
"Anu bapak.....tadi macet di jalan...." jawab gadis itu pelan.
"Siapa nama mu?" tanya pak Broto.
".....Jully." jawa July singkat.
"Ya sudah, rapihkan baju mu, mana kartu ujian nya? cepat duduk! cari bangku yang kosong!" bentak nya sambil mengambil kartu ujian gadis itu.
Jully celingak-celinguk mencari bangku yang kosong, dan dia menemukanya, bangku itu ada di pojok kanan belakang kelas, dan di sampingnya ada......Rio.
Rio adalah anak kelas 3 yang terkenal jail. Dia sering menjaili hampir semua orang yang ada di sekolah ini. Mulai dari di kunci di kamar mandi, ngiket sepatu teman sebangkunya, ngegodain cewek, ngebakar bulu kaki orang, dan masih banyak lagi. Tetapi selain jail, dia juga pintar.
"Hai cantik, sini duduk disamping abang." rayu Rio.
Dan di mulailah proses rayuan dari Rio ke Jully.
"Cantik, kok cemberut aja sih?" tanya Rio sok peduli.
"Senyum dong."
"Biar tambah cantik."
Sementara Jully yang sedang dirayu hanya nyuekin Rio.
'Nih cowok rese banget sih.' batin Jully.
"Hmmm..jadi nggak mau senyum ya...aku nyanyi deh." kata Rio pelan.
"Akulah arjunaaaaaa.....aaaaaaaaaa....."
'Idih....sekarang nyanyi-nyanyi nggak jelas lagi....' bati Jully
"Yang sedang mencari cintaaaaaaaaaa.................aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa." BLETAAAAK !!
Penghapus papan tulis yang di lempar pak Broto sukses mendarat dengan mulus di wajah Rio.
=====><=====
"Waktu kalian tinggal 10 menit lagi!" kata pak Broto membuat seluruh murid yang ada di kelas itu panik.
'Waduh...gimana nih....masih banyak yang belum lagi....' batin Jully sambil meliaht ke kanan kiri nya.
Sementara Rio yang tadinya berisik, berubah 360 derajat menjadi diam dan terlihat serius mengerjakan soal.
'Haaaaaaa.....bisa-bisa aku di marahin abis-bisan.' batin Jully.
"Nih!" kata Rio pelan ke Jully sambil memberikan secarik kertas.
"Ini......." gumam Jully setelah melihat isi secarik kertas itu yang ternyata isinya rumus-rumus matematika.
"Sudah...cepat kerjakan....dan pakai rumus itu!" pinta Rio.
"Ia." sementara Jully mengiayakan.
=====><=====
Ulangan berakhir dan Jully berhasil mengerjakan semua soal.
"Ahh, akhirnya selesai juga, untung Rio ngasih rumus-rumusnya, kalau nggak bisa-bisa aku di ceramahin 7 hari 7 malem nih." kata Jully.
"Oh iya, Rio mana yah, aku ingin mengucapkan terima kasih." tambah Jully.
Ternyata Rio berada di taman sekolah. Terduduk sendiri diam menatap langit yang cerah.
"Rio...." panggil Jully.
"Ah Jully.....ada apa?" tanya Rio.
"Untuk yang tadi...terima kasih ya." jawab Jully.
"Haha...sudah lah, hei Jully!" panggil Rio.
"Ha iya?"
"Wajah mu cantik, pasti wajah ibumu lebih cantik ya? Boleh lihat foto ibumu?" pinta Rio.
"Buat apasih lihat foto ibuku? Aku punya nya foto keluarga! Emang kamu nggak punya apa?" kata Jully dengan nada yang sedikit marah.
"Emang nggak punya." kata Rio.
"Maksud mu?"
"Pada saat berumur 4 tahun ayahku bercerai dengan ibuku, dan selang beberapa bulan kemudian ibuku meninggal lalu ayahku pergi entah kemana." kata Rio menjelaskan panjang lebar.
"Maaf aku jadi..." kata Jully terputus.
"Tidak apa-apa, dan kamu beruntung masih memiliki ayah dan ibu, aku ingin kamu membahagiakan mereka berdua dan menghargai mereka, mau berjanji?." kata Rio.
"Ya...pasti." kata Jully singkat.
"Nih! Aku ada coklat, buat kamu." kata Rio sambil menyodorkan coklat miliknya.
"Terima kasih....."
"Ayo pulang! Rumah mu ke arah sana kan? kalau aku ke arah sana, haha kita beda arah ya..." kata Rio mengajak Jully dan menggengam tanganya.
Dan mereka pun pulang ke rumah mereka.
Ternyata Rio adalah anak yang sangat kesepian ditinggal kedua orang tuanya
Mungkin dengan menjaili orang-orand di sekitarnya dapat membuatnya terus seceria ini
.
.
.
Jully mendapatkan pelajaran berharga hari ini, meski pun awalnya sangat-sangat menyebalkan. Jully mengerti betapa berharganya kedua orang tuanya. Dan Jully berjanji akan membahagiakan mereka.
Dan setiap Jully memakan coklat
Jully selalu ingat Rio
The End
Tag :
Romantic
0 Komentar untuk "Story : Awal Yang Menyebalkan dan Akhir Yang Indah"