Discover The Science Is Every Story

Tarif Angkot Bogor Mengalami Kenaikan Sebesar 25%

Organisasi Angkutan Kendaraan Darat (Organda) Kota Bogor, akan memberlakukan kenaikan tarif angkutan perkotaan (angkot) di Kota Bogor sebesar 25 persen dari sebelumnya. Hal tersebut merupakan imbas dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pusat, Sabtu (22/6), dini hari.

Ketua Organisasi Angkutan Kendaraan Darat (Organda) Kota Bogor, Muhammad Ischak mengatakan, jika pemerintah pusat tetap menaikkan harga BBM, maka tarif angkot di Kota Bogor akan naik sebesar 25 persen. "Pemberlakuan tarif angkot akan dilakukan setelah Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM," kata dia, Jumat 21 Juni 2013.

Menurutnya, tarif awal angkutan perkotaan yang berlaku di Kota Bogor yakni Rp2000 yang naik menjadi Rp2500, bahkan Surat keputusan (SK) dari Waki Kota pun sudah disiapkan, "Keniakannya sebesar Rp 500 dan mudah mudahan tidak lebih karena ketetapan SK nya sudah ada," tutur dia.

Menurutnya, kenaikan tarif angkot itu sudah disepakati antara pengusaha angkutan, Dinas Perhubungan Kota Bogor, dan organisasi angkutan. "Untuk mengantisipasi kenaikan BBM, kami sudah melakukan rapat. Dalam rapat yang diikuti beberapa elemen itu disepakati kenaikan tarif angkot berkisar 25 persen," Kata dia.

Tapi ada beberapa jalur angkot yang tarifnya lebih tinggi dari Surat Keputusan (SK) Walikota Bogor, seperti trayek 05 Cimahpar-Ramayana, trayek 16 Pasar Anyar-Salabenda, trayek 02 Sukasari-Bubulak, dan trayek 03 Terminal Baranangsiang-Bubulak, trayek 19 Bubulak-Kencana, trayek 20 Pasar Anyar-Kencana. "Tarifnya naik mulai dari Rp3000 menjadi Rp5000. Tarif ini berlaku sesuai mekanisme pasar atau disesuaikan dengan jarak, seperti ke wilayah pinggiran," terangnya.

Menurut dia prinsipnya Organda akan mengajukan kepada sopir dan pengusaha bahwa tarif angkot tidak lebih dari Rp 500. "Karena kenaikan ini sudah dipertimbangkan. Kalau kenaikan tarifnya terlalu tinggi juga penumpang akan beralih ke moda transportasi lain," pungkasnya.

Sementara itu, Rahmat, 32 tahun, salah seorang sopir angkot 09 mengaku dengan kenaikan BBM dari Rp 4500 menjadi Rp 6500, kenikan tarif angkot yang hanya Rp500 itu terlalu kecil, terlebih lagi karena jalur Sukasari-Warung Jambu sering terjadi kemacetan.. "Kalau macet BBM bensin pun boros dan kami tidak mau nombok setoran haya gara-gara naik Cuma Rp 500 saja," kata dia.

Dia berharap kenaikan tariff angkutan tersebut sebesar Rp 1000, yang sudah bisa dianggap unyuk menutup keniaka BBM dan kondisi kemacetan arus lalulintas di Kota Bogor. "kenapa tidak naik Rp 1000 saja, lagian jika tanggung jika harus ada kembalian Rp 500," katanya.
Tag : Indonesia
0 Komentar untuk "Tarif Angkot Bogor Mengalami Kenaikan Sebesar 25%"

Back To Top